Senin, 06 April 2015

Kisah Sukses Gara Gara NgeTweet @infoJakarta

Sekarang ini, masyarakat sudah semakin melek teknologi. Keberadaan jejaring sosial, seperti Twitter dan Facebook lumrah digunakan untuk menjalin relasi, meningkatkan eksistensi diri hingga berjualan. Maklum, jejaring sosial bisa menjangkau orang secara global. Peluang inilah yang dilirik segelintir orang, sehingga muncul ide untuk mengelola akun-akun Twitter khusus untuk beriklan.

Lantaran bisa mengirim iklan secara massal, dan terbilang efektif, cara ini diminati banyak calon pengiklan. Keuntungan dari usaha sampingan ini pun cukup menggiurkan.

Adalah Willy Jonathan salah seorang yang berhasil meraup peruntungan dari bisnis iklan via Twitter. Pendiri @Info Jakarta ini menuturkan, fenomena buzzer mulai aktif dalam lima tahun terakhir. Pelaku usaha kecil menengah (UKM) atau pemilik brand tak hanya mengandalkan media cetak dan elektronik untuk memasarkan produk, melainkan mulai beralih ke media sosial, seperti Twitter.

Awalnya, Willy membuat akun @Info Jakarta pada Januari 2010 untuk berbagi informasi bagi masyarakat, khususnya Jakarta. Ternyata, followers bertambah terus, sehingga ia mulai mengomersialkan akun miliknya untuk beriklan sejak tahun 2011.

Kliennya tidak hanya dari pebisnis UKM, tapi juga pemilik brand ternama. Kini, akun @Info Jakarta sudah punya 400.820 followers. Tiap bulan, Willy bisa mendapat 11-20 klien baru.

Lulusan jurusan Hubungan Internasional Universitas Parahyangan ini menyerahkan konten promosi kepada klien. Tapi, @Info Jakarta sebagai buzzer bebas menyesuaikan konten promo dengan bahasa yang sesuai dengan pasar followers yang merupakan usia produktif.

Willy mengklaim, akun @Info Jakarta punya kelebihan, karena kerap memberi edukasi pada followers untuk membuka link atau tautan pada sebuah tweet. Ini menguntungkan klien, sebab isi tweet yang dibatasi hanya 140 karakter, kerap tidak cukup mempersuasi followers untuk membeli produk.

Selain akun @Info Jakarta, Willy juga punya akun Twitter berbasis kota, seperti Bogor, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Bali, Malang, dan Palembang. Jadi, beberapa promosi bisa dikicaukan melalui beberapa akun. Tentu tarifnya berbeda tergantung jumlah followers.

Setidaknya, ia memasang tarif satu tweet promosi sekitar Rp 10 per follower. Dengan jumlah follower akun @Info Jakarta yang mencapai 400.820, satu tweet promosi bisa seharga Rp 4 juta. Tak heran, omzetnya bisa mencapai Rp 1 miliar dalam setahun.

Tergantung Followers

Denis Setiawan juga berhasil menangkap peluang menggiurkan dari akun Twitter. Awalnya, wirausahawan asal Jakarta ini memang rajin berbagi informasi soal kejadian dan kondisi di seputar Jakarta melalui akun Twitter.

Lantaran akunnya diikuti banyak followers, kemudian pada 2010, Denis membuat beberapa akun Twitter komunitas orang-orang di Jakarta, yaitu @infojakupdate, @serpongupdate, dan @jktsale. Melalui akun-akun itu, warga Jakarta dapat memberikan informasi seputar wilayah tersebut.

Ternyata, banyak yang minat beriklan di akun Twitter tersebut. Dia pun tak menyia-nyiakan peluang ini, sehingga mulai menawarkan paket beriklan sejak 2011.

Melalui paket, klien bisa beriklan sesuai waktu yang diinginkan. Cara kerjanya, yaitu satu tweet iklan ditayangkan serentak di 9 akun Twitter milik Denis. Kesembilan akun itu memiliki total 42.000 follower.

Ia memasang tarif yang cukup terjangkau, yaitu Rp 40.000 untuk beriklan selama dua minggu. Beriklan selama sebulan dikutip biaya Rp 80.000, sementara jika ber iklan selama dua bulan dikenai tarif Rp 100.000.

Dalam sebulan, Denis rata-rata bisa mengantongi Rp 2 juta-Rp 3,5 juta. Padahal, ia hanya merogoh kocek untuk paket langganan internet. Bisnis ini pun hanya sampingan. Apalagi, ia tak harus stand by di depan internet.

Modal usaha ini adalah melek teknologi. "Sebab sudah ada aplikasi schedule tweet, sehingga kita bisa menjadwalkan sebuah tweet akan tayang kapan saja," ungkap Denis.

Setelah mendapat konten iklan, Denis memasukkannya dalam aplikasi schedule tweet. Nantinya, aplikasi itu akan mengupload tweet klien sesuai jadwal. Namun, pria 24 tahun ini tak sembarang menerima iklan. Ia mengaku kerap mengecek pengiklan supaya follower tak tertipu.

Supaya akunnya tetap ramai dan banyak pengiklan yang tertarik, sesekali Denis memberikan layanan retweet gratis, selain yang berbayar.Ia juga masih membagikan info-info bermanfaat seputar daerah. "Ini supaya follower tak sekadar baca aneka iklan dalam akun, tapi juga dapat manfaat lain," ucapnya.

Pendatang baru di bisnis iklan melalui akun Twitter adalah Andrean Frank. Meski terbilang baru, omzet bisnisnya sudah cukup besar. Maklum, tarif untuk sekali tweet iklan mencapai ratusan ribu rupiah.
Â
Awalnya, pria yang akrab disapa Andre ini membuat akun @GalauBijak yang berisikan tweet motivasi. Konsep ini sukses menarik hingga 490.000 follower. Ia mulai mengomersialkan akun Twitter tersebut pada 2012.

Berbagai cara dilakukannya untuk memikat pengiklan, seperti beriklan di Kaskus dan promosi lewat akun pribadi. Usahanya berbuah hasil, klien berdatangan, mayoritas dari pebisnis online shop. Pernah juga ada iklan dari perusahaan besar seperti Toyota, Nutrifood dan Honda.

Demi memperkuat pemasukan, Andre membuat akun lain. Kini, ada tiga akun Twitter yang dikelolanya. Ia mematok tarif yang berbeda untuk beriklan di ketiga akun tersebut, yaitu mulai dari Rp 100.000 hingga Rp 200.000 per tweet promosi. Perbedaan tarif lantaran jumlah followers di ketiga akun tersebut berbeda-beda.

Pria kelahiran Jakarta, 25 tahun silam ini mengaku, dalam sebulan bisa mengirimkan 100 tweet berisi iklan. Ia bisa meraup omzet Rp 15 juta-Rp 20 juta tiap bulan.

Dalam bisnis ini, Andre memasang prosedur jeda satu jam antar setiap tweet. Tweet promosi akan dihapus setelah 24 jam dari postingan. Demi menjaga kesetiaan followers, ia juga berusaha mem-posting tweet sesuai selera followers. "Dengan prosedur ini, belum pernah ada kejadian yang mengecewakan klien," klaimnya.'

Sumber : Kontan