Selasa, 04 Agustus 2015

Mau Tahu Kotoran Manusia dari Toilet Pesawat Dibuang ke Mana? Simak Fakta Ini

Kotoran Manusia dari Toilet Pesawat Dibuang ke Mana? Simak Fakta Ini

Anda yang pernah buang air besar di toilet pesawat, sudah tahu dibuang ke mana tinja manusia dari pesawat? yuk, simak fakta-fakta tentang kotoran yang jatuh dari pesawat yang tidak banyak diketahui orang, berikut ini.


1) Langsung dibuang setelah ditampung di dalam kaleng

Contoh paling awal yang tercatat tentang kotoran manusia (namun bukan tinja) yang jatuh dari pesawat muncul pada Mei 1927 saat Charles Lindbergh terbang nonstop dari New York, Amerika Serikat, ke Paris, Perancis.

Dalam suatu pertemuan, setelah perjalanan tersebut, Raja George V dari Inggris bertanya kepada Lindberg bagaimana dia bisa buang air selama penerbangan.

Lindberg menjelaskan bahwa ia telah pipis ke dalam sebuah wadah aluminium yang kemudian dijatuhkan di suatu tempat di atas Prancis.

2) Langsung di buang ke laut

Selama tahun-tahun awal penerbangan, umumnya limbah dalam wadah langsung dibuang ke laut bahkan toilet onboard hanya berupa sebuah lubang di lantai.

Asumsinya, limbang akan menguap sebelum menyentuh tanah. Baru pada 1930-an pesawat komersial mulai membuat wadah untuk kotoran yang terintegrasi, yang akan dipompa keluar setelah mendarat.

3) Kotoran dari penerbangan jarak jauh lebih berbahaya

Dimulainya rute penerbangan komersial antar benua di pertengahan abad ke-20 mendorong pesawat terbang lebih tinggi dari permukaan.

Jika wadah penampung kotoran bocor, maka kotoran yang jatuh akan membeku untuk kemudian berubah jadi potongan-potongan yang kadang cukup besar.

Tentu saja ini jauh lebih berbahaya ketika menimpa manusia atau rumah mereka.


4) Mulai menjadi berita utama

Pada September 1957, sebuah balok es seberat 45 kg jatuh di Pennsylvania, AS, menabrak atap sebuah bangunan kosong.

Pada akhir tahun, potongan lainnya jatuh di Philadelphia, Bernville, Shamokin, dan Camp Hill.

Pengujian Dinas Kesehatan Masyarakat AS menemukan beberapa es ini mengandung “sabun dan serat handuk” yang berarti bukan berasal dari fenomena meteorologi.

5) Munculnya istilah "Blue Ice"

Sabun yang dilaporkan Dinas Kesehatan Masyarakat AS tersebut terdiri dari cairan hijau/biru yang biasanya digunakan utnuk menyiram dan membersihkan toilet pesawat.

Bertahun-tahun berikutnya, saat potongan es kembali jatuh, disinfektan berwarna ini menimbulkan warna khusus pada potongan es. Inilah asal mula julukan "Blue Ice."


6) Mulai menjadi perdebatan nasional

Pada Mei 1973, “bom limbah” berwarna hijau jatuh di atap rumah Esther Kochanowicz di New York dan merusak kursi kesayangannya.

Sementara pada Oktober 1976, bola es biru berdiameter 12 inci jatuh di halaman belakang rumah Walter Grzybowski di Chicago. Kasus-kasus ini memicu perdebatan nasional di AS.(intisari-online/weirdnews.about.com)