Sabtu, 11 April 2015

"Selebtwit" Efektif Promosikan Usaha Kamu cc @Bontangers

Hasil riset Chartbeat menyatakan, seseorang akan menghabiskan lebih banyak waktu dalam tautan yang ditawarkan oleh teman, kerabat, atau saudara lewat Twitter. Dengan adanya rasa kedekatan antara pengguna Twitter dan "selebtwit", tidak heran jika para "selebtwit" ini menjadi incaran produsen atau distributor barang-barang elektronik, bahkan otomotif, untuk menawarkan produknya.

Sebagai catatan, tingginya intensitas penggunaan media sosial oleh penduduk Indonesia memunculkan sosok-sosok terkenal di dunia maya. Bagi pengguna Twitter, sosok tersebut dikenal dengan istilah "selebtwit".

John Paul Titlow, dalam artikelnya di Fastcompany (Labs) menyatakan, "Ketika bicara mengenai jejaring sosial, kebanyakan orang cenderung menyukai hal-hal yang datang dari manusia lain, ketimbang dari suatu merk. Tampaknya begitu intuitif, bisa dibuktikan sendiri. Namun, sekarang ada data yang mampu menegaskan hal tersebut."

Riset Chartbeat menemukan bahwa konten "kicauan" (tweet) di Twitter yang di-posting oleh seseorang lebih efektif dalam menarik perhatian pengguna lain ketimbang kicauan sebuah merk atau perusahaan resmi.

Rata-rata, kicauan pengguna Twitter mampu menarik perhatian pengguna lain selama 42 sampai 45 detik. Sementara, laman yang di-posting oleh merk ternama atau korporasi, hanya mampu menarik perhatian pengguna Twitter selama 37 sampai 39 detik.

Perbedaan ini memang tampak sepele. Namun, menurut laporan Chartbeat, perbedaan sekecil apa pun bisa menyebabkan perbedaan besar dalam penjualan produk.

"Semakin lama orang melihat sebuah laman, semakin mungkin mereka melihat semua iklan dalam laman tersebut. Apakah orang-orang ini akan mengambil langkah tertentu setelah melihat iklan, itu hal lain. Namun, hubungan antara engagement dan ad impression terikat pada ketertarikan publisher yang ingin memastikan iklannya terus terpampang. Lebih lanjut, hal ini memperkuat ide bahwa mempublikasikan konten yang berpotensi dibagian (di-share) terus-menerus akan berakibat pada kesuksesan di dunia nyata," ujar John Paul Titlow dalam artikelnya. ( kompas )