Sabtu, 04 April 2015

Andi Harun Pernah Bersama Partai Patriot Dalam Pilkada Samarinda ( Mengenal Lebih Jauh Seluk Beluk )

Bakal calon walikota Samarinda dari Partai Patriot Andi Harun membeberkan visi dan misinya sebagai Calon Walikota (Cawali) Samarinda periode 2010-2015 mendatang. Ini diungkapkan kepada Tribun, saat dikonfirmasi setelah rapat pleno DPW Partai Patriot memutuskan dirinya diusung sebagai bakal calon walikota.

Menurut dia, pencalonannya sebagai Cawali Samarinda berdasarkan rapat pleno beberapa waktu lalu. Hal itu, lanjut dia, merupakan bagian dari perintah partai yang mendaulat dirinya untuk maju di Pilkada Cawali Samarinda.

"Menurut beliau (Said Amin, red) itu sudah keputusan final dari partai. Karena ini perintah partai, maka sebagai kader partai, saya harus siap berkompetisi di Pilkada Samarinda 2010 nanti. Apapun hasilnya, saya harus menjalankan perintah itu dulu," terang Andi Harun.

Sayangnya, Andi Harun enggan mengomentari persoalan sumber dana untuk persiapan Pilkada 2010. Kata dia, saat ini bicara finansial terlalu dini. Tetapi yang perlu difokuskan adalah berbagai persoalan krusial yang ada dihadapi Samarinda di lima tahun ke depan.

"Banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan pemimpin Samarinda nanti. Dan saya sudah menginventarisir persoalan yang krusial dihadapi Samarinda. Terutama menyangkut tata kotanya," ujar Andi.

Memperbaiki tata kota Samarinda, lanjut dia, menjadi target untuk membenahi lingkungan dan citra Kota Samarinda. Sebagai ibukota Provinsi, perkembangan tata kota Samarinda menjadi prioritas utama. "Sekarang kalau sore Samarinda macet, di pasar macet. Ini harus dibenahi dengan pelebaran badan sistem arus lalu lintas yang terkoneksi. Ini salah satu formulasinya," tuturnya.

Persoalan yang belum teratasi, kata Andi, yakni persoalan banjir yang melanda ruas-ruas jalan di Kota Samarinda. Menurutnya, banyak cara untuk mengatasi persoalan banjir. Antara lain dengan menyiapkan folder-folder di setiap kecamatan.

"Samarinda harus menjadi kota yang bebas banjir, tertanggulanginya air bersih dan ketersediaan listrik yang cukup bagi warganya. Saya kira mengatasi banjir, sementara ini bis menggunakan sistem folder yang terpasang di beberapa titik. Idealnya, disetiap kecamatan harus dipasang folder ," tukasnya.

Disinggung bakal pendampingnya? Menurutnya, hingga saat ini Partai Patriot belum memutuskan siapa yang akan mendampingi dirinya sebagai Calon Wakil Walikota (Cawawali). Hanya saja, penentuan calon pendamping tersebut akan diputuskan dalam Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) dalam waktu dekat, dan akan dikukuhkan saat deklarasi pengusungan pasangan calon walikota dan wakil walikota secara resmi usai Rakerwil.

Sumber : Tribun Kaltim, Jumat, 24 Juli 2009


PARTAI PATRIOT USUNG ANDI HARUN
Sebagai Cawali Samarinda 2010
Samarinda Pos, 22 Juli 2009

SAMARINDA. DPW Partai Patriot Kaltim melalui rapat pleno yang digelar Minggu (19/7), di kantor Sekretariat Jl Yos Sudarso, telah menetapkan kadernya, H Andi Harun ST, sebagai calon resmi yang diusung Partai Patriot di Pemilihan Walikota (Pilwali) Samarinda 2010 mendatang.

"Ini sudah final. Dalam rapat kami sepakat untuk mengusung Andi Harun sebagai calon walikota Samarinda 2010-2015," ujar Ketua DPW Partai Patriot Kaltim, H Said Amin.

Menurutnya, figur Andi Harun yang diusung Partai Patriot, selain dinilai merupakan sosok muda yang energik, juga memiliki kemampuan mengelola Samarinda sebagai ibukota Kaltim, untuk menjadi sebuah kota yang lebih maju dan berkembang di segala bidang serta sektor.

"Saya kira sosok energik dan berani Andi Harun memang diperlukan Samarinda sebagai ibukota dan gerbang sentral Provinsi Kaltim," ungkapnya.

Andi Harun dinilai Said, telah memiliki pengalaman politik dan birokasi. Kendati diakuinya, Andi Harun belum pernah berada di struktur pemerintahan. "Belum pernah bukan berarti tidak mampu. Kita yakin Andi Harun bisa, karena dia mempunyai kemampuan," sebutnya.

Disinggung langkah yang telah dilakukan Partai Patriot untuk memuluskan langkah Andi Harun yang diusung menjadi Cawali Samarinda 2010, Said mengatakan, saat ini partai berlambang Garuda itu telah mempersiapkan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) untuk mengukuhkan secara resmi Andi Harun sebagai Cawali. "Itu langkah resmi yang akan kita lakukan. Kenapa harus melalui Rakerwil? Ya karena kita ini menjadi keputusan bulat dari institusi," ujarnya.

Selain Rakerwil lanjutnya, Partai Patriot juga sedang melakukan upaya lobi ke partai-partai lain, untuk menawarkan nama Andi Harun, agar bisa diusung secara bersama. "Sudah ada beberapa partai yang sedang kita komunikasikan. Saat ini sedang menunggu hasil finalnya saja," akunya. Namun Said masih enggan menyebutkan partai mana saja yang telah menjalin komunikasi politik dengan Partai Patriot.

Sementara terpisah, Andi Harun, masih enggan bicara banyak terkait keputusan Partai Patriot yang mengusung namanya di Pilkada Samarinda. Bahkan Andi Harun sendiri mengaku baru mengetahui bahwa ada keputusan itu. "Masak sih? Saya malah baru tahu ada keputusan itu dari partai," ujarnya.
Terkait hal itu, Andi Harun mengaku belum mau bereaksi karena dirinya akan konsentrasi terlebih dahulu di pelantikannya sebagai anggota DPRD Kaltim periode 2009-2014. "Saya belum bisa banyak komentar, karena saya belum tahu ada keputusan partai seperti itu. Saya akan konfirmasi dulu ke ketua (Said Amin,Red)," ujarnya.(agi)

Andi Harun Lompat ke PAN

Sempat Ingin Tak Berpolitik tapi Banyak Tawaran Jadi Caleg
Kaltim Post, Jum'at, 04 September 2009

SAMARINDA - Dalam dunia politik dikenal kata-kata, tak ada kawan yang abadi, yang ada kepentingan abadi. Mungkin kondisi inilah yang sedikit menggambarkan perjalanan Andi Harun, politikus muda yang sempat didepak partainya lantaran berbeda pandangan. Namun kini bisa membuktikan bahwa dia masih bisa berkiprah, meski melalui partai politik yang berbeda.

Tahun 1999, merupakan awal karir politik Andi Harun. Dia bergabung ke partai politik bernuansa reformasi yakni Partai Amanat Nasional (PAN). Saat itu partai berlambang matahari terbit ini masih dipimpin Amien Rais, yang merupakan tokoh nasional pengusung reformasi di Indonesia.

Dalam perjalanan politiknya bersama PAN, suami Hj Rinda Wahyuni ini masuk sebagai anggota DPRD Kaltim. Di partai politik dia menduduki jabatan wakil ketua. Jabatan wakil ketua ini dua kali dijabatnya, tatkala kepemimpinan PAN di Kaltim dipegang Agus Sukaca dan Bambang Suyanto.

Ketika era kepemimpinan Bambang Suyanto, pecah konflik internal di tubuh PAN Kaltim. Konflik di tubuh PAN disebabkan ketidakkompakan antar-pengurus partai yang melakukan dukung-mendukung calon gubernur Kaltim saat pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kaltim 2003 lalu. Akibat konflik itu, dia ditunjuk DPP PAN untuk menggantikan Bambang Suyanto sebagai ketua partai politik.

Perjalanan DPW PAN Kaltim sejak kepemimpinan Andi Harun berjalan mulus, bahkan bisa dikatakan berhasil. Karena bisa menempatkan 5 kadernya untuk duduk di kursi wakil rakyat di DPRD Kaltim. Namun itu tak berlangsung lama, pada pertengahan 2008 kedudukannya digoyang. Lagi-lagi hal ini disebabkan adanya dukung-mendukung calon gubernur Kaltim antara Achmad Amins dan Awang Faroek Ishak. Andi cenderung mendukung Achmad Amins sementara partainya lebih kepada Awang Faroek Ishak.

“Yah itu sudah berlalu. Dari pengalaman itu semua itu kita bisa mengambil pelajaran bahwa sangat perlunya otonomi kebijakan partai bagi provinsi, kabupaten dan kota,” kata Andi Harun yang ditemui di ruang kerjanya, kemarin.
Artinya, lanjut ayah dari Muhammad Afif Rayhan Harun, Adeeva Nabila Harun, dan Abyan Rayhan Harun ini, otonomi kebijakan partai ini untuk menghindarkan dari konflik struktural di tingkat DPP. Pemahaman paling sederhana adalah untuk urusan dukung-mendukung di tingkat kabupaten dan kota harus diserahkan ke kabupaten dan kota yang bersangkutan.

“Begitu juga seterusnya, untuk pemilihan kepala daerah di tingkat provinsi maka harus ditangani provinsi juga. Untuk pusat cukup membahas masalah pemilihan presiden saja. Jika ini bisa dilakukan maka partai politik ini tidak mudah untuk diadu domba antara calon yang diusung dan pengurus partai politik,” imbuhnya.

Karena dianggap tidak sejalan dengan arahan partainya dalam hal dukung-mendukung tersebut, Andi Harun pun dipecat. Tidak hanya itu saja, posisinya di DPRD Kaltim yang kala itu dipercaya sebagai wakil ketua DPRD Kaltim pun harus rela dilepaskan. Dengan berlapang dada, dirinya melepaskan atribut partai yang pernah membesarkan di kancah perpolitikan Kaltim tersebut.

“Sempat vakum setengah tahun setelah keluar dari PAN. Saya sempat berpikir untuk tidak sama sekali bersentuhan dengan politik lagi. Saya mau istirahat dari dunia politik,” ujarnya.

Tapi hal itu tak bisa terwujud, lantaran setelah vakum dari PAN malah banyak mendapat tawaran masuk ke partai politik lain. Karena memang tidak berminat, maka tawaran demi tawaran itupun ditolak dengan halus. Ketidaktertarikan ini bukan disebabkan rasa jera, lantaran pernah didepak PAN. Tapi disebabkan rasa jenuh dalam berpolitik. Makanya timbul hasrat untuk istirahat dari dunia politik.

Kenapa tertarik dengan Partai Patriot Pancasila? Ia mengaku awalnya hanya ingin membantu, karena diminta oleh Ketua DPW Partai Patriot Pancasila Kaltim H Said Amin. Karena pertemanan yang cukup lama dengan Said Amin, maka permintaan itu pun ia sanggupi. Bahkan karena ingin mendongkrak suara dan perolehan kursi bagi Partai Patriot, namanya pun masuk dalam bursa caleg.

“Itupun saya daftarkan pada detik-detik terakhir penutupan untuk pencalegan. Ini menunjukkan pengalaman hidup seseorang itu adalah proses menentukan takdir masing-masing,” kata Andi Harun yang kini menduduki jabatan wakil ketua di DPW Partai Patriot Pancasila Kaltim. Sekarang dirinya juga sedang gencar menyosialisasikan diri maju sebagai calon walikota Samarinda. (edy santoso)


Dan Sekarang bersama Golkar , Akankah Bontang Lebih Maju Bersama Andi Harun???